Komisi Pemberantasan Korupsi belum memperoleh informasi mengenai
keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasus Hambalang.
Karenanya, KPK mempersilakan jika memang ada informasi terkait hal itu
untuk melaporkannya ke lembaga ini.
“Sejauh ini belum ada
informasi soal itu,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi, di Jakarta, Kamis
(28/2/2013). Kalau memang ada laporan masuk, Johan mengatakan, KPK akan
mengecek kebenarannya terlebih dahulu. KPK akan melakukan validasi atas
informasi tersebut.
Belakangan ini nama Ibas kerap disebut-sebut
berkaitan dengan kasus dugaan korupsi Hambalang yang ditangani KPK.
Disebutnya nama Ibas ini berawal dari pernyataan mantan Ketua Umum
Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam wawancara singkatnya dengan RCTI,
Rabu (27/2/2013) dini hari, Anas mengaku pernah ikut dalam pertemuan
antara petinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin dan mantan Bendahara
Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terkait kasus Hambalang. Saat
itu, menurut Anas, Amir meminta keterangan Nazaruddin mengenai aliran
dana Hambalang.
Ketika ditanya apakah Ibas ikut menerima aliran
dana Hambalang, Anas mengatakan kalau Amir-lah yang paling pas untuk
menjelaskannya. Anas juga menyebutkan, penjelasan Nazar terkait aliran
uang Hambalang cukup mengejutkan. Menurut Anas, beberapa orang memang
turut menikmati uang Hambalang, tetapi dia tidak menyebutkan nama-nama
itu.
Saat dikejar dengan pertanyaan soal beredarnya tudingan
bahwa Ibas turut menikmati uang yang diduga suap tersebut, Anas kembali
menjawab kalau Amir-lah yang lebih pas untuk menjelaskan. Namun, Anas
mengaku siap menggantikan Amir untuk mengungkapkan aliran dana Hambalang
itu jika Amir memang tidak bersedia menjelaskan. "Saya hanya ikut rapat
dan mendengarkan. Jadi, kalau hadis, rowahu-nya Pak Amir. Kecuali Pak Amir pas ditanya tak mau menjelaskan, pemain penggantinya adalah saya," kata Anas.
Sementara
Amir dan Ibas membantah pernyataan Anas ini. Amir mengatakan kalau
rapat tersebut tidak membahas aliran dana Hambalang, tetapi rencana
pengunduran diri Nazaruddin. Sementara Ibas mengatakan, pernyataan Anas
itu bagaikan lagu lama yang diulang-ulang.
“Saya katakan tudingan
tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Seribu persen saya yakin kalau
saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini,"
kata Ibas dalam siaran persnya kepada wartawan, Rabu (27/2/2013).
Sumber Kompas.com
Jumat, 01 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar