Rabu, 06 Maret 2013

Hugo Chavez Peduli pada Rakyat, Tidak Seperti Presiden Lain

Wafatnya Presiden Venezuela Hugo Chavez menimbulkan duka mendalam bagi rakyat Venezuela. Khususnya bagi jutaan warga miskin yang selama ini menganggap Chavez sebagai pahlawan mereka. Kini tanpa Chavez, banyak warga yang khawatir akan masa depan negara mereka.

Di kawasan miskin El Junquito, di pinggiran ibukota Caracas, warga terhentak mendengar kematian pemimpin berumur 58 tahun itu. Bahkan banyak yang menangis.

"Siapa yang akan memperhatikan kami sekarang?" kata Maria Alvarez, seorang ibu rumah tangga. "Chavez peduli pada rakyat, tidak seperti presiden-presiden lainnya," cetus wanita berumur 27 tahun itu seperti dilansir USA Today, Rabu (6/3/2013).

Wanita lainnya bernama Sirleni Sosa, mengaku tak percaya bahwa Chavez telah tiada. "Rakyat mencintai dia," ujar wanita berumur 50 tahun itu. "Dia telah berbuat begitu banyak untuk negara. Namun Tuhan telah memanggilnya," imbuhnya.

Chavez tutup usia setelah 14 tahun memimpin negara Amerika Latin berpenduduk sekitar 30 juta itu. Pada pertengahan 2011, Chavez mengumumkan bahwa dirinya tengah menjalani pengobatan atas penyakit kanker. Dia menjalani empat operasi di Kuba serta pengobatan radiasi dan kemoterapi. Chavez pernah dua kali menyebut dirinya telah sembuh.

Chavez kembali memenangi pemilihan presiden pada Oktober 2012 dengan meraih 55 persen suara. Namun penyakit yang dideritanya, membuat Chavez tak bisa dilantik untuk memulai masa jabatan yang baru terhitung sejak 10 Januari. Mahkamah Agung Venezuela pun memutuskan bahwa Chavez tetap presiden, meskipun dia terus berada di rumah sakit di Kuba.

Chavez akhirnya pulang ke Venezuela pada Februari lalu dan langsung dirawat di rumah sakit militer di Caracas. Namun pada 5 Maret 2013, Chavez dinyatakan meninggal dunia.

Sumber Detik.com

0 komentar:

Posting Komentar