BBC Nicolas Maduro (kiri) setelah dilantik sebagai presiden sementara Venezuela. |
Sekretaris Dua Orlando Jose Montanes dan pejabat konsuler Victor Tamacaro dinyatakan sebagai "persona non grata" oleh Amerika, Sabtu (9/3/2013), dan keduanya meninggalkan Amerika, Minggu (10/3/2013). Seperti dikutip dari AFP, Senin (11/3/2013), juru bicara Amerika yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan konvensi Wina mengizinkan siapapun dapat ditetapkan sebagai "persona non grata."
Pengusiran itu dilakukan hanya 24 jam setelah pemakaman almarhum Presiden Hugo Chavez, yang meninggal pekan lalu akibat kanker. Langkah pengusiran ini semakin memperburuk hubungan kedua negara, yang masing-masing sudah saling tak menempatkan duta besar sejak 2010. Kontak kedua negara terus coba dijalin, tapi sampai saat ini belum ada perbaikan berarti.
Sepeninggal Chavez, Venezuela dijadwalkan menggelar pemilihan Presiden pada 14 April 2013. Calon kuat untuk menggantikan Chavez adalah Cicolas Maduro, Wakil Presiden yang kemudian dilantik menjadi Presiden sementara Venezuela. Maduro juga yang pekan lalu mengumumkan pengusiran dua atase militer Amerika Serikat, sesaat sebelum pengumuman meninggalnya Chavez.
Dalam
pengumuman pengusiran, Maduro menuduh orang-orang Amerika berusaha
menggoyahkan Venezuela. Dia juga menuding Amerika Serikat berada di
balik penyakit kanker yang akhirnya membuat Chavez meninggal.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menanggapi pernyataan Maduro
dengan menyebut tuduhan itu sebagai 'konyol'.
Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar