Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau pembangunan dan proses pembebasan lahan akses tol Tanjung Priok, di Jampea, Jakarta Utara, Senin (11/3/2013). |
Jokowi memastikan dia bakal menggunakan cara-cara persuasif untuk memberi pengertian kepada ahli waris lahan dan warga setempat. Hal ini mengingat isu pembebasan lahan makam itu terbilang sensitif sehingga rentan menimbulkan friksi, bahkan bentrokan fisik dengan warga.
"Pendekatanlah, minggu-minggu ini, atau minggu depan saya akan datang ke sana," kata Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini mengatakan, pendekatan itu akan dilakukan melalui gelaran ruang dialog, baik dengan ahli waris lahan, tokoh masyarakat, maupun warga setempat. Ia ingin semua prosesnya berjalan lancar tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.
"Kita rangkul, dialog, win-win. Semua harus merasa diuntungkan, jangan sampai ada yang merasa dilangkahi. Saya akan temui ulama di sana, pedagang kaki lima, dan warga," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menjelaskan bahwa pembebasan lahan area makam Mbah Priok telah difasilitasi. Nantinya, luas wilayah makam itu akan diperkecil untuk memperlebar akses jalan yang menopang sibuknya Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, pintu masuk dan keluar akses tol Tanjung Priok akan berada persis di area makam Mbah Priok.
"Ini sengketa dengan Pelindo. Nanti tetap ada masjidnya, ada tempat untuk ziarahnya, tapi area makamnya sedikit menyempit, untuk menopang sibuknya aktivitas di pelabuhan," ujar Bambang.
Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar