Jumat, 08 Maret 2013

Demokrat Tantang Anas Laporkan Nama Baru Kasus Century ke KPK

Tim kecil dari Timwas Century mengaku mendapatkan fakta baru dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terkait skandal bailout Rp 6,7 triliun untuk Bank Century. Fakta baru itu adalah dugaan keterlibatan empat nama baru dalam skandal tersebut. Partai Demokrat tak mau berpolemik soal itu.
"Kalau memang ada hal-hal baru, alangkah eloknya itu dibawa ke KPK ketimbang jadi konsumsi politik," kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin di Gedung Kompleks Parlemen, Kamis (7/3/2013). Berdasarkan keterangan tim kecil yang menyambangi Anas, Senin (4/3/2013), tiga dari empat nama baru yang diduga terkait dengan skandal Bank Century memiliki afiliasi dengan Partai Demokrat.
Menurut Didi, kunjungan tim kecil Century ke kediaman Anas tidak ada relevansinya dengan tugas pengawasan Timwas Century. Karenanya, ujar dia, Fraksi Partai Demokrat di DPR tak mau berperan dalam tim kecil itu. "Bagi saya nggak ada relevansinya. Pengetahuan Mas Anas mengenai Century juga tidak jauh beda dari Pansus," ucap Didi.
Didi pun berpendapat Anas tak menyebutkan soal empat nama itu. Dia mengatakan Anas sudah membantah menyebutkan nama-nama, melalui salah satu koleganya di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Orang yang dimaksud Didi adalah politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi.
Seusai berkunjung ke rumah Anas, tim kecil bentukan Timwas Century menyatakan bahwa Anas menyebutkan ada empat nama baru yang diduga juga terkait dengan skandal Bank Century. Selain tiga orang di antaranya terafiliasi ke Partai Demokrat, dikatakan bahwa dua dari empat nama itu berasal dari kalangan birokrat.

Menurut anggota Timwas Century dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, informasi dari Anas tersebut hanya untuk menambah pengetahuan kolektif. Namun, apakah semua nama yang disebut Anas akan dipanggil, Hendrawan menjelaskan keputusan itu harus diambil dalam forum rapat internal Timwas, yang kemungkinan akan digelar pada pekan depan.

Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar