Ponsel bersistem operasi BlackBerry 10 dengan desain papan ketik fisik format QWERTY itu, sedang dalam proses permohonan sertifikasi di Ditjen Sumber Daya & Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dari pantauan KompasTekno di situs web Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, ada dua ponsel BlackBerry dengan kode Q10-SQN100-3, yang dimanufaktur di Kanada dan Mesiko.
BlackBerry Q10 masih berstatus SP3 (Surat Pengantar Pengujian Perangkat), atau sedang diuji oleh Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BPPT) tertanggal 14 Maret dan 21 Maret 2013.
Ponsel ini nampaknya akan cocok dengan selera pasar Indonesia, yang lebih menyukai ponsel BlackBerry dengan papan ketik fisik. Untuk mendapatkan BlackBerry Q10, calon pembeli harus rela membayar mahal karena ponsel ini ditujukan untuk segmen premium.
"Kami belum mengetahui harga pasti, apakah Q10 akan lebih mahal atau lebih murah dari Z10. Tapi yang jelas, ini ponsel premium setara Z10," ujar PR Manager BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan, beberapa waktu lalu. BlackBerry Z10 sendiri dibanderol Rp 6.999.000.
Yolanda menegaskan, perusahaan asal Kanada ini masih konsisten dalam menghadirkan lini produk dengan papan ketik fisik yang selama ini menjadi ciri khasnya.
kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar