Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai
Demokrat yang berhenti setelah menjadi tersangka kasus proyek Hambalang
di KPK dinilai melawan. Din mendorong Anas buka-bukaan informasi yang
dimilikinya.
"Saya mendorong Anas pada saat sekarang ini, tidak ada jalan lain, ia harus membuka, seterang-terangnya dengan penuh keterusterangan, kejujuran. Saya kira bangsa Indonesia menunggu itu. Apa yang akan disampaikan halaman-halaman berikutnya itu sangat penting untuk mengungkap sejarah politik Indonesia," tutur Din.
Hal itu disampaikan dia usai menghadiri acara deklarasi ormas Perindo di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (24/2/2013).
Din menilai Anas dalam pernyataannya melakukan perlawanan. Din percaya Anas memiliki informasi yang berharga mengenai Partai Demokrat dan Presiden SBY.
"Ia kelihatannya melawan dan memulai lembaran-lembaran yang perlu dibuka. Dan penting bagi bangsa, yang penting kita tunggu halaman-halaman berikutnya apa, tentu seorang Anas yang pernah menjadi Ketum Demokrat dan pernah menjadi komisioner KPU, mungkin dia punya informasi-informasi terkait dengan Demokrat, mungkin juga terkait dengan Presiden SBY," kata Din.
Mengenai status tersangka Anas, imbuhnya, selain memahami untuk menghargai integritas KPK, juga sarat dengan dimensi politik.
"Terutama dari sudut petinggi Partai Demokrat, sangat-sangat terkesan sarat dengan dimensi politik. Makanya harus ada dua hal yang harus diselesaikan, pertama masalah hukum dan masalah politik. Dan itu sangat tergantung pada Anas sendiri," jelas dia.
"Saya mendorong Anas pada saat sekarang ini, tidak ada jalan lain, ia harus membuka, seterang-terangnya dengan penuh keterusterangan, kejujuran. Saya kira bangsa Indonesia menunggu itu. Apa yang akan disampaikan halaman-halaman berikutnya itu sangat penting untuk mengungkap sejarah politik Indonesia," tutur Din.
Hal itu disampaikan dia usai menghadiri acara deklarasi ormas Perindo di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (24/2/2013).
Din menilai Anas dalam pernyataannya melakukan perlawanan. Din percaya Anas memiliki informasi yang berharga mengenai Partai Demokrat dan Presiden SBY.
"Ia kelihatannya melawan dan memulai lembaran-lembaran yang perlu dibuka. Dan penting bagi bangsa, yang penting kita tunggu halaman-halaman berikutnya apa, tentu seorang Anas yang pernah menjadi Ketum Demokrat dan pernah menjadi komisioner KPU, mungkin dia punya informasi-informasi terkait dengan Demokrat, mungkin juga terkait dengan Presiden SBY," kata Din.
Mengenai status tersangka Anas, imbuhnya, selain memahami untuk menghargai integritas KPK, juga sarat dengan dimensi politik.
"Terutama dari sudut petinggi Partai Demokrat, sangat-sangat terkesan sarat dengan dimensi politik. Makanya harus ada dua hal yang harus diselesaikan, pertama masalah hukum dan masalah politik. Dan itu sangat tergantung pada Anas sendiri," jelas dia.
Sumber Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar